Thursday, December 20, 2018

Pengertian Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem

Pengertian Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem



Individu, populasi, komunitas, dan ekosistem adalah unsur unsur yang tak bisa terlepaskan dalam kehidupan makhluk hidup. Keempatnya memiliki keterkaitan tingkat organisasi kehidupan. Lalu apa itu individu, populasi, komunitas, dan ekosistem? Kali ini kita akan membahas tentang pengertian individu, Populasi, komunitas, dan ekosistem. Kita mulai dari unsur terkecil dan tunggal dahulu, yaitu individu.
Pengertian individu
Individu adalah adalah organisme tunggal. Organisme yang hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi ia bersifat bebas dan tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya.
Pengertian Populasi
Dalam biologi populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama(spesies) yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara sesamanya. Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas.
Pengertian Komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak.
Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Secara garis besar ekosistem terdiri dari dua komponen yaitu komponen biotik, dan komponen abiotik
a.Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup yang ada di bumi. Komponen biotik dibedakan lagi ke dalam dua macam, yaitu:
1. Komponen autotrof, adalah organisme uniseluler dan multiseluler yang dapat berfotosintesis. Seperti tumbuhan berbiji, fitoplankton, ganggang, tumbuhan paku, dan tumbuhan lumut.
2. Komponen fotoautotrof, yaitu organisme yang dimanfaatkan bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai bahan makanan.
b. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah suatu komponen fisik dan kimiawi yang ada pada suatu ekosistem sebagai medium atau substrak untuk berlangsungnya suatu kehidupan.
1. Air, adalah kebutuhan setiap makhluk hidup
2. Garam mineral, mempengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis.
3. Sinar matahari, adalah sumber energi dari seluruh kehidupan yang ada di bumi.
4. Tanah
5. Suhu, adalah derajat energi panas yang sangat mempengaruhi kehidupan
Pada ekosistem terdapat beberapa individu organisme yang membentuk populasi dan hidup/beraktivitas dalam suatu komunitas.
Jadi kesimpulannya, Individu merupakan satuan makhluk hidup/organisme tunggal. Populasi merupakan kumpulan individu sejenis dalam satu wilayah tertentu. Komunitas adalah kumpulan populasi makhluk hidup yang hidup pada suatu daerah tertentu. Ekosistem adalah satu kesatuan komponen dan intreraksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Dengan demikian, secara berturut-turut tingkat organisasi kehidupan pada suatu ekosistem dari satuan terkecil adalah individu organisme, populasi, dan komunitas.

Pengertian Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem


Pengertian Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem



Individu, populasi, komunitas, dan ekosistem adalah unsur unsur yang tak bisa terlepaskan dalam kehidupan makhluk hidup. Keempatnya memiliki keterkaitan tingkat organisasi kehidupan. Lalu apa itu individu, populasi, komunitas, dan ekosistem? Kali ini kita akan membahas tentang pengertian individu, Populasi, komunitas, dan ekosistem. Kita mulai dari unsur terkecil dan tunggal dahulu, yaitu individu.
Pengertian individu
Individu adalah adalah organisme tunggal. Organisme yang hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi ia bersifat bebas dan tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya.
Pengertian Populasi
Dalam biologi populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama(spesies) yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara sesamanya. Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas.
Pengertian Komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak.
Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Secara garis besar ekosistem terdiri dari dua komponen yaitu komponen biotik, dan komponen abiotik
a.Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup yang ada di bumi. Komponen biotik dibedakan lagi ke dalam dua macam, yaitu:
1. Komponen autotrof, adalah organisme uniseluler dan multiseluler yang dapat berfotosintesis. Seperti tumbuhan berbiji, fitoplankton, ganggang, tumbuhan paku, dan tumbuhan lumut.
2. Komponen fotoautotrof, yaitu organisme yang dimanfaatkan bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai bahan makanan.
b. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah suatu komponen fisik dan kimiawi yang ada pada suatu ekosistem sebagai medium atau substrak untuk berlangsungnya suatu kehidupan.
1. Air, adalah kebutuhan setiap makhluk hidup
2. Garam mineral, mempengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis.
3. Sinar matahari, adalah sumber energi dari seluruh kehidupan yang ada di bumi.
4. Tanah
5. Suhu, adalah derajat energi panas yang sangat mempengaruhi kehidupan

Pada ekosistem terdapat beberapa individu organisme yang membentuk populasi dan hidup/beraktivitas dalam suatu komunitas.
Jadi kesimpulannya, Individu merupakan satuan makhluk hidup/organisme tunggal. Populasi merupakan kumpulan individu sejenis dalam satu wilayah tertentu. Komunitas adalah kumpulan populasi makhluk hidup yang hidup pada suatu daerah tertentu. Ekosistem adalah satu kesatuan komponen dan intreraksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.Dengan demikian, secara berturut-turut tingkat organisasi kehidupan pada suatu ekosistem dari satuan terkecil adalah individu organisme, populasi, dan komunitas.

Pengertian Norma, Ciri-Ciri, Macam-Macam & Contoh-Contohny

Pengertian Norma, Ciri-Ciri, Macam-Macam & Contoh-Contohny


Advertisement uman) untuk orang yang mematuhi atau melanggar norma. 

Norma disebut juga dengan peraturan sosial yang sifatnya memaksa sehingga seluruh anggota masyarakat harus tunduk sesuai dengan norma-norma yang berlaku sejak lama. Norma merupakan hasil ciptaan mausia sebagai makhluk sosial. Sejarah terbentuknya norma terjadi secara tidak sengaja, namun lama-kelamaan norma-norma tersebut disusun dan dibentuk secara sadar. Norma yang berada dalam masyarakat berisi dan terkandung tata tertip, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar. 

Pengertian Norma Sosial Menurut Definisi Para Ahli 

Pengertian norma banyak diutarakan oleh beberapa para ahli mengenai definisi pengertian norma. Macam-macam pengertian norma menurut para ahli adalah sebagai berikut...
Advertisement
  • John J. Macionis: Menurutnya norma adalah aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat untuk memandu perilaku anggota-anggotanya
  • Robert Mz. Lawang: Pengertian norma menurut Robert Mz. Lawang adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan baik dan pantas sehingga sejumlah angggapan yang baik dan perlu dihargai sebagaimana mestinya
  • Hans Kelsen: Menurut Hans Kelsen, pengertian norma adalah perintah yang tidak personal dan anonim 
  • Soerjono Soekano: Pengertian norma menurut soerjono soekanto adalah suatu perangkat agar hubungan antar masyarakat terjalin dengan baik. 
  • Isworo Hadi Wiyono: Pengertian norma menurut Isworo Hadi Wiyono bahwa norma adalah peraturan atau petunjuk hidup yang memberi ancar-ancar perbuatan mana yang boleh dijalankan dan perubatan mana yang harus dihindari. 
  • Antony Gidden: Menurut Antony Gidden bahwa pengertian norma adalah prinsip atau aturan konkret yang seharusnya diperhatikan oleh masyarakat. 

Ciri-Ciri Norma Sosial

Norma sosial mempunyai beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut... 
  • Norma sosial pada umumnya tidak tertulis: Dalam masyarakat, norma sosial tidak tertulis yang hanya diingat dan diserap serta mempraktekkannya dalam interkasi antara anggota kelompok masyarakat
  • Hasil kesepatakan bersama: Sebagai peraturan sosial yang difungsikan untuk megnarahkan perilaku seluruh anggota masyarakat. Norma sosial dibentuk dan disepakati bersama seluruh warga masyarakat
  • Mengalami perubahan: Sebagai aturan yang lahir dari proses interkasi sosial di masyarakat, norma mengalami perubahan sesuai atas keinginan dan kebutuhan dari anggota masyarakat itu sendiri. 
  • Ditaati bersama: Norma sosial merupakan seperangkat aturan sosial untuk mengarahkan dan menertipkan perilaku anggota masyarakat untuk dari keinginan bersama. Oleh sebab itu, norma didukung dan ditaati bersama. 
  • Pelanggar norma mendapatkan saksi: Norma sosial bersifat memaksa individu agar berperilaku untuk sesuai dengan kehendak bersama. Sehingga pelanggaran diberikansanksi dengan tindakan atau daya ikat norma. 

Klasifikasi Norma Sosial/Macam-Macam Norma Sosial

Norma diklasifikasikan atau dikelompokkan dalam beberapa macam yaitu berdasarkan daya ikatnya, berdasarkan aspek-aspeknya, dan berdasarkan sifat resminya. Macam-macam klasifikasi norma sosial tersebut antara lain sebagai berikut... 

1. Macam-Macam Norma Sosial Berdasarkan Daya Ikatnya

a. Cara (usage)
Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan oleh individu-individu dalam suatu masyarakat akan tetapi tidak dilakukan secara terus menerus. Norma memiliki daya ikat yang lemah sehingga pelanggaranya tidak akan mendapatkan hukuman atau sanksi yang berat, melainkan hanya sekeder celaan atau teguran dalam anggotam masyarakat lainnya. 
Contoh Cara (Usage) 
  • Cara makan yang wajar dan baik bagi beberapa orang adalah tidak mengeluarkan suara saat mengunyah makanan. Akan tetapi di tempat tertentu, bersendawa pada akhir makan merupakan tanda atau ekspresi rasa kenyang dan puas sehingga tidak melanggar norma. 
b. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan adlaah suatu bentuk perubatan yang dilakukan terus menerus dalam bentuk yang sama secara sadar dengan tujuan jelas yaitu dianggap baik dan benar oleh masyarakat tertentu. 
Contoh Kebiasaan (Foklways) 
  • Memberi hadiah kepada orang-orang yang berperstasi dalam suatu kegiatan atau memakai baju bagus di waktu pesat. atau lazimnya anak laki-laki berambut pendek dan anak perempuan berambut panjang. 
c. Tata Kelakuan (mores) 
Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup akan suatu kelompok manusia secara sadar untuk melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Fungsi tata kelakuan adalah untuk membuat seluruh anggota masyarakat menyesuaikan perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut
Contoh Tata Kelakuan (Mores)
  • Melarang membunung, mencuri, atau menikahi kerabat dekat. 
d. Adat Istiadat
Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan denga kedudukan sangat tinggi yang bersifat kekela dan berinteraksi kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. 
Contoh Adat Istiadat 
  • Pelanggaran terhadap tata cara pembagian harta warisan
  • Pelanggaran terhadap pelaksanaan upacara-ucapara tradisional
e. Hukum 
Hukum adalah serangkaian aturan yang ditujukan bagi anggota masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan, perintah, kewajiban, ataupun larangan, dengan sanksi yang beragam. 
Contoh Hukum 
  • Mematuhi rambu-rambu lalu lintas
  • Dilarang mencuri

2. Macam-Macam Norma Sosial Berdasarkan Aspek-Aspeknya 

a. Norma Agama 
Norma agama adalah peraturan sosial bersifat mutlak karena berasal dari Tuhan. Norma agama berasal dari ajaran agama dan kepercayaan-kepercayaan yang lainnya.
Contoh-Contoh Norma Agama
  • Melakukan sembahyang kepada tuhan
  • Mengaji 
  • Melaksankan sholat tepat waktu 
  • Melasanakan segala perintah agama
  • Menjauhi segalah larangan-larangan agama atau kepercayaan
b. Norma Kesusilaan 
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak. Dari adanya norma kesusilaan, seseorang dapat membedakan baik dan buruk. Pelanggaran norma kesusilaan berdampak atau berakibat dari sanksi yang sifatnya pengucilan secara fisik mapun secara batin
Contoh-Contoh Norma Kesusilaan
  • dilarang Pelacuran, perzinaan, korupsi 
  • Menghormati orang lain terutama orang tua
  • Memiliki sikap jujur dan adil dalam masyarakat
  • Tidak menfitnah orang lain
  • Selalu menolong orang lain 
c. Norma Kesopanan 
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada tingkah laku wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran norma mendapatkan celaan, kritik, dan pengucilan.
Contoh-Contoh Norma Kesopanan
  • Tidak meludah disembarang tempat
  • Memberi atau menerima makanan dengan tangan kanan
  • Jangan makan sambil berbicara 
  • Bersikap dan bersifat rukun dengan siapa saja
d. Norma Kebiasaan 
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang dibentuk secara sadar atau tidak yang berisi mengenai petunjuk akan perilaku secara terus-menerus sehingga menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran norma kebiasaan berupa sanksi celaan, kritik dan pengucilan
Contoh-Contoh Norma Kebiasaan
  • Membawa oleh-oleh ketika pulang dari suatu tempat
  • Mencuci tangan sebelum makan 
  • Membaca doa sebelum melakukan sesuatu
  • Menggosok gigi setelah makan 
  • Mandi dengan teratur
e. Norma Hukum 
Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, seperti pemerintah yang bersifat tegas, memaksa untuk berperilaku sesuai dengan aturan tersebut. Pelanggaran norma hukum akan mendapatkan sanksi yag berupa denda atau hukuman fisik.
Contoh-Contoh Norma Hukum 
  • Kewajiban membayar pajak
  • Dilarang menerobos lampu merah
  • Menyeberang jalan dengan melaui jembatan penyeberangan
  • Dilarang mengganggu ketertiban umum
  • Tidak terlamat masuk sekolah

3. Macam-Macam Norma Berdasarkan Sifat Resminya

a. Norma Tidak Resmi (Nonformal)
Norma tidak resmi adlaah patokan yang dirumuskan secara tidak jelas dan pelaksanaannya tidak diwajibkan untuk masyarakat. Norma yang tumbuh dan berkemang dari kebiasaan bertindak secara seragam dan diterima oleh masyarakat. Walaupun tidak diwajibkan tetapi semua anggota sadar akan patokan tidak resmi harus ditaati dan memiliki kekuatan memaksa yang lebih besar dibandingkan dengan patokan resmi
Contoh-Contoh Norma Tidak Resmi (Nonformal)
  • Aturan adat istiadat 
  • Aturan dalam keluarga
  • Pantanga-pantanga dalam lingkungan masyarakat
b. Norma Resmi (Formal) 
Norma resmi adlaah patokan yang dirumuskan dan diwajibkan dengan jelas dan tegas oleh yang berwenang untuk semua masyarakat. Keseluruhan norma forma merupakan suatu badan hukum yang dimiliki masyarakat modern dan diperkenalkan dari pengumuman sosial.
Contoh-Contoh Norma Resmi (Formal)
  • UUD 1945
  • Perpu
  • Surat Keputusan 
  • Keputusan Presiden
  • Perda

Fungsi dan Peranan Norma Sosial

Norma memiliki beberapa fungsi dan peranannya dalam kehidupan masyarakat antara lain sebagai berikut..
  • Sebagai pedoman hidup untuk seluruh masyarkat di wilayah tertentu
  • Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan warga masyarkat
  • Menciptakan kondisi dengan susanan yang tertip dalam masyarakat
  • Wujud konkret terhadap nilai-nilai di masyarakat
  • Mengikat seluruh warga masyarkat, karena disertai dengan sanksi dan aturan tegas bagi yang melanggar
  • Merupakan standar atau skala dari seluruh kategori tingkah laku suatu masyarkat

Pengertian Sosialisasi: Arti, Tujuan, Fungsi, Media, dan Contoh Sosialisasi

Pengertian Sosialisasi: Arti, Tujuan, Fungsi, Media, dan Contoh Sosialisasi

Pengertian Sosialisasi
Ilustrasi Sosialisasi

Pengertian Sosialisasi Secara Umum

Apa itu sosialisasi? Pengertian Sosialisasi adalah suatu proses belajar-mengajar atau penanaman nilai, kebiasaan, dan aturan dalam bertingkah laku di masyarakat dari satu generasi ke generasi lainnya sesuai dengan peran dan status sosial masing-masing di dalam kelompok masyarakat.
Pengertian sosialisasi dalam arti sempit adalah proses pembelajaran yang dilakukan individu dalam mengenal lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial. Sedangkan pengertian sosialisasi dalam arti luas adalah suatu proses interaksi dan pembelajaran yang dilakukan seseorang sejak ia lahir hingga akhir hayatnya di dalam suatu budaya masyarakat.
Melalui proses sosialisasi maka seseorang dapat memahami dan menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan peran status masing-masing sesuai budaya masyarakat. Dengan kata lain, individu mempelajari dan mengembangkan pola-pola perilaku sosial dalam proses pendewasaan diri.

Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli

Beberapa ahli sosial mengatakan bahwa sosialisasi sebagai teori tentang peranan. Agar lebih memahami apa arti sosialisasi, maka kita dapat melihat pendapat beberapa ahli tentang definisi sosialisasi. Berikut ini adalah pengertian sosialisasi menurut para ahli:

1. Soejono Dirdjosisworo

Menurut Soejono Dirdjosisworo (1985), pengertian sosialisasi mengandung tiga arti, yaitu:
  • Proses belajar; yaitu suatu proses akomodasi dimana individu menahan, mengubah impuls- impuls dalam dirinya dan mengambil cara hidup atau kebudayaan masyarakatnya.
  • Kebiasaan; dalam bersosialisasi setiap individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola nilai dan tingkah laku, dan ukuran kepatuhan tingkah laku di dalam masyarakat di mana ia hidup.
  • Sifat dan kecakapan; semua sifat dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi itu disusun dan dikembangkan sebagai suatu kesatuan dalam diri seseorang.

2. Charlotte Buhler

Menurut Charlotte Buhler, pengertian sosialisasi adalah suatu proses yang membantu anggota masyarakat untuk belajar dan menyesuaikan diri terhadap bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya, agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompok tersebut.

3. Peter L. Berger

Menurut Peter L. Berger, pengertian sosialisasi adalah suatu proses seorang anak belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.

4. Greenberg

Menurut Greenberg, pengertian sosialisasi adalah suatu proses untuk mentransformasikan individu kepada pihak luar agar dapat ikut serta berpartisipasi secara aktif sebagai anggota suatu organisasi.

5. Gibson

Menurut Gibson, arti sosialisasi adalah sebuah aktivitas dari organisasi untuk mewujudkan dan mengintegrasikan tujuan organisasi maupun individu. Sehingga dari dua pengertian sosialisasi tersebut terdapat dua kepentingan yang berbeda, yakni kepentingan individu dan kepentingan organisasi.

6. Robert M.Z. Lawang

Menurut Robert M.Z. Lawang, arti sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.

7. Karel J.Veeger

Menurut Karel J. Veeger, pengertian sosialisasi adalah suatu proses belajar mengajar. Contoh: orang tua mendidik anaknya tata krama dan sopan santun.

8. Bruce J. Cohen

Menurut Bruce J. Cohen, pengertian sosialisasi adalah proses pembelajaran seorang individu terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat sehingga seseorang menjadi bagian dari masyarakat.
Baca juga:

Tujuan Sosialisasi di Masyarakat

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan sosialisasi, tentunya kita perlu mengetahui apa tujuannya. Berikut ini adalah beberapa tujuan sosialisasi tersebut:
  1. Agar setiap anggota masyarakat mengetahui nilai-nilai dan norma-norma  yang ada pada suatu kelompok masyarakat.
  2. Agar individu dapat mengendalikan fungsi organik melalui proses latihan mawas diri yang tepat
  3. Agar setiap anggota masyarakat memahami suatu lingkungan sosial dan budaya, baik lingkungan tempat tinggal seseorang maupun lingkungan baru
  4. Agar individu mengembangkan kemampuan berkomunikasi, misalnya kemampuan membaca, menulis, dan lain-lain
  5. Untuk melatih keterampilan dan pengetahuan individu dalam melangsungkan hidup bermasyarakat
  6. Agar di dalam individu tertanam nilai-nilai dan kepercayaan yang ada di masyarakat

Fungsi Sosialisasi di Masyarakat

Secara umum, fungsi dan peranan sosialisasi bagi individu dan masyarakat adalah sebagai cara mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannyat. Selengkapnya, berikut ini adalah beberapa fungsi sosialisasi bagi individu dan masyarakat:

1. Fungsi Sosialisasi Bagi Individu

Bagi individu, sosialisasi berfungsi sebagai pedoman dalam belajar mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik nilai, norma, dan struktur sosial yang ada pada masyarakat di lingkungan tersebut.

2. Fungsi Sosialisasi Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat, sosialisasi berfungsi sebagai alat untuk melestarikan, penyebaran, dan mewariskan nilai, norma, serta kepercayaan yang ada pada masyarakat. Dengan begitu, nilai, norma, dan kepercayaan tersebut dapat dijaga oleh semua anggota masyarakat.

Sosialisasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Berikut ini penjelasan dari keduanya:

1. Sosialisasi Primer

Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang pertamakali dilakukan oleh individu sejak masih anak-anak. Ini merupakan awal bagi semua anggota masyarakat dalam memasuki keanggotaan mereka pada suatu kelompok masyarakat.
Sosialisasi primer ini dimulai dari keluarga, dimana individu mulai belajar membedakan dirinya dengan orang lain di sekitarnya. Pada tahap ini anggota keluarga punya peranan penting bagi masing-masing individu. Di sinilah pertamakali seseorang mendapatkan pelajaran mengenai budaya keluarga, baik itu agama, aturan, dan lain-lain.

2. Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder merupakan pelajaran berikutnya yang dilakukan oleh individu. Pada tahap ini seseorang belajar mengenali lingkungannya di luar keluarga, baik itu nilai-nilai, norma, yang ada di lingkungan masyarakat.
Proses sosialisasi sekunder ini bertujuan agar individu dapat menerima nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku. Pada umumnya, sosialisasi sekunder ini menjadi penentu sikap seseorang karena telah beradaptasi dengan berbagai lingkungan masyarakat.

Media-Media Sosialisasi di Masyarakat

Merujuk pada pengertian sosialisasi, proses ini terjadi melalui media perantara. Berikut ini adalah beberapa media sosialisasi:

1. Keluarga

Keluarga merupakan media sosialisasi yang pertamakali diterima oleh setiap individu. Anggota keluarga diantaranya, ayah, ibu, saudara, dan lain-lain, saling berinteraksi. Di sinilah pertamakali individu mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan.

2. Teman

Setelah keluarga, proses sosialisasi terjadi melalui teman. Ketika anak-anak berinteraksi dengan teman sebayanya, terjadi proses sosialisasi dan mempelajari nilai dan norma yang baru.

3. Sekolah

Lembaga pendidikan merupakan tempat proses sosialisasi yang memberikan pengaruh yang sangat besar bagi semua orang. Pada umumnya, semua orang belajar dan melatih keterampilan dan kemandiriannya. Selain itu, interaksi dengan teman sebaya juga sering terjadi di sekolah.

4. Media Massa

Proses sosialisasi juga dapat terjadi melalui media massa atau pers . baik itu media cetak maupun media elektronik. Melalui media massa, setiap individu dapat mempelajari berbagai informasi baru yang belum diketahui, baik itu hal positif maupun negatif.

Contoh Sosialisasi di Masyarakat

Setelah memahami arti sosialisasi dan medianya, lalu apa contoh sosialisasi yang terjadi di masyarakat? Berikut ini adalah beberapa contoh sosialisasi:

1. Contoh Sosialisasi di Keluarga

Proses sosialisasi di keluarga terjadi ketika anggota keluarga saling berinteraksi satu sama lain. Misalnya saat makan malam bersama, saat nonton TV bersama, atau diskusi keluarga.
Orang tua biasanya pertamakali menyampaikan hal-hal yang perlu diketahui oleh anak-anak mereka. Contoh, orang tua memberikan nasehat atau arahan tentang cara berperilaku di sekolah.

2. Contoh Sosialisasi di Masyarakat

Proses sosialisasi juga sering terjadi di lingkungan masyarakat. Misalnya ketika berdiskusi dengan tetangga, melakukan kerja bakti bersama, semua ini merupakan proses sosialisasi.

3. Contoh Sosialisasi di Sekolah

Pada saat guru berinteraksi dengan para murid dan menjelaskan tentang pelajaran, ini merupakan proses sosialisasi. Selain itu, proses sosialisasi juga terjadi ketika para murid bertanya pada guru atau memberikan jawaban tentang pelajaran di sekolah.

Pengertian Masyarakat: Ciri-Ciri, Unsur, dan Macam-Macam Masyarakat

Pengertian Masyarakat: Ciri-Ciri, Unsur, dan Macam-Macam Masyarakat

Pengertian Masyarakat adalah

Pengertian Masyarakat

Apa yang dimaksud dengan masyarakat (Society)Pengertian Masyarakatadalah suatu kelompok manusia yang hidup secara bersama-sama di suatu wilayah dan membentuk sebuah sistem, baik semi terbuka maupun semi tertutup, dimana interaksi yang terjadi di dalamnya adalah antara individu-individu yang ada di kelompok tersebut.
Secara etimologis kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu “musyarak” yang artinya hubungan (interaksi). Sehingga definisi masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama-sama di suatu tempat dan saling berinteraksi dalam komunitas yang teratur.
Suatu masyarakat terbentuk karena setiap manusia menggunakan perasaan, pikiran, dan hasratnya untuk bereaksi terhadap lingkungannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang secara kodrati saling membutuhkan satu sama lainnya.

Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa definisi masyarakat, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Paul B. Harton

Menurut Paul B. Harton, pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu relatif cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok manusia tersebut.

2. Ralp Linton

Menurut Ralp Linton, pengertian masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebaga suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan secara jelas.

3. John J. Macionis

Menurut John J. Macionis, definisi masyarakat adalah orang-orang yang berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama.

4. Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, pengertian masyarakat adalah proses terjadinya interaksi sosial, suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu interaksi sosial dan komunikasi.

5. Selo Sumardjan

Menurut Selo Sumardjan, pengertian masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan suatu kebudayaan.
Baca juga: Pengendalian Sosial

Ciri-Ciri Masyarakat

Ciri-Ciri Masyarakat
Wilayah Indonesia via Google.com
Suatu masyarakat dapat dikenali dari karakteristik yang ada di dalamnya. Adapun ciri-ciri masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Berada di Wilayah Tertentu

Mengacu pada pengertian masyarakat di atas, suatu kelompok masyarakat mendiami di suatu wilayah tertentu secara bersama-sama dan memiliki suatu sistem yang mengatur hubungan antar individu.

2. Hidup Secara Berkelompok

Manusia adalah mahluk sosial dan akan selalu membentuk kelompok berdasarkan kebutuhan bersama. Kelompok manusia ini akan semakin besar dan berubah menjadi suatu masyarakat yang saling tergantung satu sama lain.

3. Terdapat Suatu Kebudayaan

Suatu kebudayaan hanya dapat tercipta bila ada masyarakat. Oleh karena itu, sekelompok manusia yang telah hidup bersama dalam waktu tertentu akan melahirkan suatu kebudayaan yang selalu mengalami penyesuaian dan diwariskan secara turun-temurun.

4. Terjadi Perubahan

Suatu masyarakat akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena memang pada dasarnya masyarakat memiliki sifat yang dinamis. Perubahan yang terjadi di masyarakat akan disesuaikan dengan kebudayaan yang sebelumnya telah ada.

5. Terdapat Interaksi Sosial

Interaksi sosial akan selalu terjadi di dalam suatu masyarakat. Interaksi ini bisa terjadi bila individu-individu saling bertemu satu dengan lainnya.

6. Terdapat Pemimpin

Aturan dan norma dibutuhkan dalam suatu masyarakat agar kehidupan harmonis dapat terwujud. Untuk itu, maka dibutuhkan pemimpin untuk menindaklanjuti hal-hal yang telah disepakati sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya

7. Terdapat Stratafikasi Sosial

Di dalam masyarakat akan terbentuk golongan tertentu, baik berdasarkan tugas dan tanggungjawab, maupun religiusitasnya. Dalam hal ini stratafikasi dilakukan dengan menempatkan individu pada posisi tertentu sesuai dengan keahlian dan kemampuannya.

Unsur-Unsur Masyarakat

Unsur-Unsur Masyarakat
Kelompok masyarakat via Google.com
Masyarakat terbentuk oleh beberapa unsur penting di dalamnya. Adapun unsur-unsur masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Sekumpulan Orang Banyak

Dalam hal ini orang banyak (crowd) adalah sekelompok orang banyak yang berada di suatu tempat tertentu. Adapun karakteristik orang banyak adalah;
  • Terbentuk karena adanya suatu pusat perhatian bersama.
  • Terjadi tanya-jawab di sekitar objek yang menjadi pusat perhatian.
  • Proses terbentuknya membutuhkan waktu lama.
  • Adanya perasaan sebagai satu kesatuan.

2. Golongan

Pengelompokan dilakukan di dalam masyarakat berdasarkan karakteristik yang dimiliki, baik objektif maupun subjektif. Ciri-ciri suatu golongan mencakup;
  • Terdapat perbedaan status dan peran.
  • Terdapat pola interaksi yang beragam.
  • Terjadi distribusi hak dan kewajiban masing-masing anggota.
  • Terdapat sanksi dan penghargaan.

3. Perkumpulan (Asosiasi)

Perkumpulan adalah kesatuan banyak individu yang terbentuk secara sadar dan punya tujuan tertentu yang ingin dicapai. Pembentukan asosiasi dilakukan berdasarkan minat, kepentingan, tujuan, pendidikan, agama, dan profesi.

4. Kelompok

Berbeda dengan asosiasi, kelompok merupakan unsur masyarakat yang lebih kecil. Adapun beberapa karakteristiknya adalah sebagai berikut;
  • Terdapat struktur, kaidah, dan pola tertentu.
  • Terdapat interaksi antar anggota kelompok.
  • Adanya kesadaran setiap anggota bahwa mereka adalah bagian dari suatu kelompok.
  • Terdapat faktor pengikat, yaitu kepentingan, tujuan, ideologi, nasib, dari setiap anggota.

Macam-Macam Masyarakat

Macam-Macam Masyarakat
Masyarakat Primitif via Google.com
Secara umum, masyarakat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu masyarakat primitif dan masyarakat modern. Berikut penjelasannya:

1. Masyarakat Primitif/ Sederhana

Ini adalah jenis masyarakat yang di dalamnya belum terjadi perkembangan yang berarti dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan mereka. Umumnya masyarakat ini masih terisolasi dan sangat jarang berinteraksi dengan masyarakat lainnya di luar komunitas mereka.
Adapun ciri-ciri masyarakat primitif/ sederhana adalah sebagai berikut;
  • Masyarakatnya masih miskin ilmu dan harta.
  • Masih berpatokan kepada budaya nenek moyang.
  • Menolak budaya asing di dalam komunitasnya.
  • Pemimpinnya dipilih berdasarkan garis keturunan.

2. Masyarakat Modern

Ini adalah jenis masyarakat yang sudah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru, serta menggunakannya sehari-hari. Umumnya masyarakatnya sangat terbuka dengan hal-hal baru dan sering berinteraksi dengan masyarakat luar.
Adapun ciri-ciri masyarakat modern adalah sebagai berikut;
  • Masyarakatnya sangat terbuka dengan hal-hal baru.
  • Setiap individu di dalam masyarakat modern sangat menghargai waktu.
  • Pemimpin dipilih berdasarkan kemampuannya.
  • Lebih mengandalkan logika dan tindakan rasional.
  • Masyarakatnya terdiri dari berbagai suku dan golongan.

Pengertian Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem

Pengertian Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem Individu, populasi, komunitas, dan ekosistem adalah unsur unsur yang tak b...