Thursday, November 29, 2018

Peninggalan Sejarah Hindu di Indonesia


  Peninggalan Sejarah Hindu di Indonesia

a.     Candi


            Candi adalah bangunan yang biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap. Pada candi Hindu biasanya terdapat arca perwujudan tiga dewa utama dalam ajaran Hindu. Tiga dewa itu adalah Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Brahma adalah dewa pencipta, Wisnu dewa pemelihara, dan Syiwa dewa pelebur. Pada dinding candi terdapat relief, yaitu gambar timbul yang biasanya dibuat dengan cara memahat. Relief mengisahkan sebuah cerita.
            Candi peninggalan Hindu yang terkenal adalah Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang. Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9. Di dalam candi ini terdapat patung Trimurti dan relief yang mengisahkan cerita Ramayana. Tokoh dalam cerita Ramayana adalah Rama, Shinta, dan Burung Jatayu.
            Candi-candi peninggalan agama Hindu :

No
Nama Candi
Lokasi Penemuan
Pembuatan
(Abad Ke)
Peninggalan
1
Prambanan
Yogyakarta
7 M
Mataram Lama
2
Dieng
Dieng, Jateng
7 M
Mataram Lama
3
Badut
Malang, Jatim
Tahun 760 M
Kanjuruhan
4
Canggal
Jawa Tengah
8 M
Mataram Lama
5
Gedong Sanga
Jawa Tengah
8 M
Mataram Lama
6
Panataran
Blitar, Jatim
11 M
Kediri
7
Sawentar
Blitar, Jatim
12 M
Singasari
8
Kidal
Jawa Timur
12 M
Singasari
9
Singasari
Jawa Timur
12 M
Singasari
10
Sukuh
Karanganyar, Jateng
13 M
Majapahit

b.    Prasasti


            Prasasti adalah benda peninggalan sejarah yang berisi tulisan dari masa lampau. Tulisan itu dicatat di atas batu, logam, tanah liat, dan tanduk binatang. Prasasti peninggalan Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti tertua adalah Prasasti Yupa, dibuat sekitar tahun 350-400 M. Prasasti Yupa berasal dari Kerajaan Kutai. Yupa adalah tiang batu yang digunakan pada saat upacara korban. Hewan kurban ditambatkan pada tiang ini. Prasasti Yupa terdiri dari tujuh batu bertulis. Isi Prasasti Yupa adalah syair yang mengisahkan Raja Mulawarman. Berikut ini daftar prasasti-prasasti peninggalan kebudayaan Hindu.

No
Nama Prasasti
Lokasi Penemuan
Pembuatan
Peninggalan
1
Kutai
Kutai, Kaltim
Abad ke-4 M
Kutai
2
Ciaruteun
Bogor, Jabar
Abad ke-5 M
Tarumanegara
3
Tugu
Cilincing, Jakut
Abad ke-5 M
Tarumanegara
4
Jambu
Bogor, Jabar
Abad ke-5 M
Tarumanegara
5
Kebon Kopi
Bogor, Jabar
Abad ke-5 M
Tarumanegara
6
Cidanghiang
Pandeglang
Abad ke-5 M
Tarumanegara
7
Pasir Awi
Leuwiliang, Jabar
Abad ke-5 M
Tarumanegara
8
Muara Cianten
Bogor, Jabar
Abad ke-5 M
Tarumanegara
9
Canggal
Magelang, Jateng
Abad ke-7 M
Mataram Lama
10
Kalasan
Yogyakarta
Tahun 732 M
Mataram Lama
11
Dinoyo
Malang, Jatim
Tahun 760 M
Mataram Lama
12
Kedu
Temanggung, Jateng
Tahun 778 M
Mataram Lama
13
Sanur
Bali
Abad ke-9 M
Bali

c.    Patung


            Wujud patung Hindu antara lain hewan dan manusia. Patung berupa hewan dibuat karena hewan tersebut dianggap memiliki kesaktian. Patung berupa manusia dibuat untuk mengabadikan tokoh tertentu dan untuk menggambarkan dewa dewi. Contoh patung peninggalan kerajaan Hindu yang terkenal adalah Patung Airlangga sedang menunggang garuda. Dalam patung itu, Airlangga digambarkan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu.
            Patung-patung peninggalan kerajaan Hindu :

No
Nama Patung
Lokas Penemuan
Pembuatan
Peninggalan
1
Trimurti
-
-
-
2
Dwarapala
Bogor, Jabar
Abad ke-5 M
Tarumanegara
3
Wisnu Cibuaya I
Cibuaya, Jabar
Abad ke-5 M
Tarumanegara
4
Wisnu Cibuaya II
Cibuaya, Jabar
Abad ke-5 M
Tarumanegara
5
Rajasari
Jakarta
Abad ke-5 M
Tarumanegara
6
Airlangga
Medangkamulan
Abad ke-10 M
Medangkamulan
7
Ken Dedes
Kediri, Jatim
Abad ke-12 M
Kediri
8
Kertanegara
Jawa Timur
Abad ke-12 M
Singasari
9
Kertarajasa
Mojokerto, Jatim
Abad ke-13 M
Majapahit

d.    Karya sastra (Kitab)


            Karya sastra peninggalan kerajaan Hindu berbentuk kakawin atau kitab. Kitab-kitab peninggalan itu berisi catatan sejarah. Umumnya karya sastra peninggalan sejarah Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta pada daun lontar. Karya sastra yang terkenal antara lain Kitab Baratayuda dan Kitab Arjunawiwaha. Kitab Baratayuda dikarang Empu Sedah dan Empu Panuluh. Kitab Baratayuda berisi cerita keberhasilan Raja Jayabaya dalam mempersatukan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Kitab Arjunawiwaha berisi pengalaman hidup dan keberhasilan Raja Airlangga. Berikut ini daftar kitab-kitab peninggalan sejarah Hindu di Indonesia.

e.     Tradisi

            Tradisi adalah kebiasaan nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat saat ini. Tradisi agama Hindu banyak ditemukan di daerah Bali karena penduduk Bali sebagian besar beragama Hindu. Tradisi agama Hindu yang berkembang di Bali, antara lain:
1.     Upacara Nelubulanin : ketika bayi berumur 3 bulan
2.     Upacara Potong Gigi : mapandes
3.     Upacara pembakaran mayat (Ngaben)
4.     Ziarah : mengunjungi makam orang suci dan tempat suci leluhur seperti candi.

3.     Kerajaan Majapahit dan Gajah Mada

      Kerajaan majapahit didirikan oleh Raden Wijaya. Raden Wijaya mempunyai tiga orang anak yaitu: Bhre Dara, Bhre Kahuripan, Jayanegara.
      Setelah raden wijaya wafat, ia digantikan oleh puteranya yang bernama Jayanegara. Pada masa Jayanegara inilah banyak pemberontakkan terjadi. Pemberontakkan tersebut adalah:
1.     Pemberontakan Ronggolawe (1903)
2.     Pemberontakan Sora (1906)
3.     Pemberontakan Nambi (1909)
4.     Pemberontakan Kunti (1911)

      Setelah Jayanegara wafat tanpa meninggalkan seorang putera beliau digantikan oleh Bhre Kahuripan anak dari Raden Wijaya yang telah menjadi bhiksuni. Setelah menjadi raja, Bhre Kahuripan bergelar Tribuana Tunggal Dewi Jayawishnu Wardhani.
      Akhirnya Tribuana Tunggal Dewi Jayawishnu Wardhani turun tahta yang akhirnya di gantikan oleh puteranya yang bernama Hayam Wuruk. Pada saat itu raja Hayam Wuruk baru berusia 16 tahun. Setelah menjadi raja, Hayam Wuruk bergelar Rajasanegara. Kerajaan Majapahit mempunyai mahapatih yang bernama Gajah Mada. Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakkan kunti. Atas keahliannya itu Gajah Mada diangkat sebagai perdana menteri Majapahit.
      Gajah Mada menyebutkan Sumpah Palapa. Isi Sumpah Palapa adalah cita-cita Gajah mada untuk mempersatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Gajah Mada membangun armada laut yang kuat. Armada laut majapahit dipimpin oleh Mpu Nala.
      Setelah gajah mada wafat kerajaan majapahit bingung untuk mencari penggantinya. Sedikit demi sedikit kerajaan Majapahit mengalami kemunduran. Keadaan kerajaan Majapahit semakin tidak menentu setelah raja Hayam Wuruk wafat.

B     . Kerajaan dan Peninggalan Sejarah Buddha

1.     Peninggalan sejarah Buddha di Indonesia

a.     Candi

1.     Candi Borobudur


      Didirikan pada tahun 824 Masehi (746 Saka) oleh Raja Mataram bernama Samaratungga, dari keturunan Syailendra. Candi ini didirikan untuk menghormati pendiri Dinasti Syailendra. Raja-raja Syailendra menganut agama Budha Mahayana. Bangunan candi terdiri dari 10 tingkat yang dibangun menjadi 3 bagian. Seluruh bangunan candi memuat relief, antara lain :
·         Karmawibangga, yaitu relief yang menggambarkan berlakunya hukum sebab akibat (karma) bagi yang melakukannya.
·         Lalitavistara, yaitu (kisah sandiwara). Kehidupan Budha yang bergelimang harta hanyalah sandiwara belaka.
·         Awadana dan Jataka, relief ini menggambarkan tentang kehidupan Budha di masa lalu (Awadana) dan kisah tentang perbuatan kepahlawanan orang-orang suci (Jataka).
      Sejak ditemukan kembali tahun 1814, mulai dilakukan usaha-usaha perbaikan diantaranya :
§  1907 – 1911, dipimpin Tb. Van Erp (orang Belanda).
§  Tahun 1956, UNESCO mengirim utusan Dr. Coremans dari Belgia untuk penelitian akibat kerusakan candi.
§  Tahun 1971, Menteri Pendirikan dan Kebudayaan RI membentuk badan pemugaran candi.
§  Tahun 1973 – 1983, pemugaran ke-2 dan mendapat bantuan dari UNESCO.

2.     Candi Mendut


      Didirikan oleh Raja Indra tahun 824 terletak di sebelah timur Candi Borobudur. Ada 3 patung Budha yaitu, Cakramurti (duduk bersila), Awalokiteswara dan Maitrya.

3.     Candi Kalasan

      Didirikan tahun 778 M oleh keluarga Syailendra sebagai bangunan suci Dewi Tara yang diduga isteri dari Budha. Didalamnya terdapat arca Dewi Tara terbuat dari perunggu.

4.     Candi-candi di Jawa Timur, antara lain : Candi Kidal (Malang) pada masa Raja Anusapati, Candi Jago (Malang) pada masa Wisnuwardana, Candi Jawi (dekat Prigen) masa Kertanegara sebagai Candi Siwa Budha, Candi Panataran (dekat Blitar).

5.     Candi-candi Budha di Sumatera ; Komplek Candi Padang Lawas (Tapanuli), Candi Muara Takus (Jambi).

6.     Candi-candi Budha di Jawa Barat ; Candi Jiwo (Batu Jaya, Karawang), Candi Bindongan (Karawang), Komplek Candi Cibuaya (Cibuaya, Karawang).

7.     Candi-candi Budha di Jawa Tengah ; Candi Mendut (Magelang), Candi Pawon (Magelang), Candi Borobudur (Magelang).

8.     Candi Budha di Yogyakarta ; Candi Sari, Candi Sewu, Candi Kalasan.

b.    Patung Buddha


            Wujudnya Sang Budha tampil dalam berbagai posisi, tiap posisi mengandung arti / makna dan menghadap ke arah tertentu.

c.    Prasasti


1.     Kedukan Bukit (683), Pulau Talang Tuo (684), Pulau Telaga Batu. (ditemukan dekat Palembang).
2.     Pulau Kotakapur (dekat Bangka). Pulau Karang Berahi (dekat Jambi).

No comments:

Post a Comment

Pengertian Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem

Pengertian Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem Individu, populasi, komunitas, dan ekosistem adalah unsur unsur yang tak b...