Thursday, December 20, 2018

Kumpulan Rumus Matematika SD Kelas 5

Kumpulan Rumus Matematika SD Kelas 5



Bilangan Bulat
Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan positif, nol, dan negatif. Berikut adalah rumus-rumus untuk menghtung bilangan bulat:
Penjumlahan
1) Bilangan positif dijumlahkan dengan bilangan positif menghasilkan
 bilangan positif.
 Contoh: 6 + 7 = 13
adversitemens
2) Bilangan positif dijumlahkan dengan bilangan negatif yang lebih rendah  
 angkanya akan menghasilkan bilangan yang positif.
 Contoh: 5 + -4 = 1
3) Bilangan positif dijumlahkan dengan bilangan negatif yang angkanya  
 lebih besar akan menghasilkan bilangan negatif.
 Contoh: 7 + -8 = -1
Pengurangan
1) Bilangan positif dikurangi bilangan positif yang memiliki angka lebih kecil
 akan menghasilkan bilangan positif.
 Contoh: 10-8 = 2
 2) Bilangan positif dikurangi dengan bilangan positif yang angkanya lebih
 besar akan menghasilkan bilangan negatif.
 Contoh: 3-7 = -4
 3) Bilangan negatif dikurangi dengan bilangan negatif akan menghasilkan
 bilangan negatif.
 Contoh: -6 – (-9) = -15
Perkalian
1) Bilangan positif dikalikan dengan bilangan positif akan menghasilkan
 bilangan positif.
 Contoh: 12 x 12 = 144
 2) Bilangan positif yang dikalikan dengan bilangan negatif akan
   menghasilkan bilangan negatif.
  Contoh: 8 x -9 = 73
 3) Bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif akan menghasilkan bilangan negatif.
     Contoh: -3 x -3 = 9
Pembagian
1) Bilangan positif dibagi bilangan positif akan menghasilkan bilangan
 positif.
 Contoh: 6 : 6 = 1
2) Bilangan positif dibagi bilangan negatif akan menghasilkan bilangan
         negatif.
 Contoh: 12 : -4 = -3
3) Bilangan negatif dibagi bilangan negatif maka hasilnya bilangan positif.
         Contoh: -21 : -3 = -7
4) Bilangan negatif dibagi bilangan positif maka hasilnya bilangan negatif.
 Contoh: -36 : 6 : -6
Operasi hitung berjajar
1) jika ada operasi hitung berjajar (+) dan (-) maka operasi itu adalah
   pengurangan.
   Contoh: 6 + (-4) = 2
 2) Jika ada operasi hitung berjajar (-) dan (+) maka operasi itu adalah
  pengurangan.
  contoh: 6 – (8) = -2
 3) jika ada (-) dan (-) maka didefinisikan sebagai penjumlahan.
   Contoh: 8 – (-11) = 8 + 11 = 19
KPK adalah singkatan dari Kelipatan Persekutuan Kecil dan FPB adalah singkatan dari Faktor Persekutuan Besar.
Cara mencari KPK dan FPB ada dua macam, yaitu:
Metode mencari kelipatan
Contoh 1: Mencari KPK dari 4 dan 5  
       Kelipatan 4 = 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40 dst…
       Kelipatan 5= 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40 dst…
       Kelipatan yang sama dari dua bilangan: 20,40,…
       Jadi KPK dari 4 dan 5 adalah 20.
        Contoh 2: Mencari FPB dari 6 dan 9
       Faktor dari 6= 1, 2, 3, dan 6
       Faktor dari 9= 1, 3, 9
       Faktor persekutuan dari 6 dan 9= 1 dan 3
       Jadi FPB dari 6 dan 9 adalah 3.
Menggunakan Pohon Faktor/Faktorisasi Prima
Bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi oleh 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh bilangan prima: 2, 3, 5, 7, 11, 13, dst…
Contoh: Soal fpb dan kpk dari 12 dan 36
pohon faktor
Faktorisasi prima dari 12=  x 3
Faktorisasi prima dari 36= 2² x 
Jadi KPK dari 12 dan 36 adalah 2² x  yaitu 36.
 Faktor 12= 1, 2, 3, 4, 6, 12
 Faktor 36= 1, 2, 3, 4, 9, 12, 36
 Jadi FPB 12 dan 36 adalah 12.
Menggunakan Tabel
Contoh: Mencari KPK dan FPB dari 12 dan 36  

:1236
2618
239
313
KPK dari 12 dan 36 adalah 2 x 2 x 3 x 1 x 3 = 36
FPB dari 12 dan 36 adalah 2 x 2 x 3 = 12
Operasi Hitung Campuran
Operasi hitung campuran adalah sebuah perhitungan yang merupakan gabungan berbagai jenis operasi hitung (penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Mengerjakan operasi hitung harus mendahulukan operasi x (kali), : (bagi), + (tambah), baru kemudian – (kurang). Berikut ini adalah kumpulan rumus matematika sd kelas 5 mengenai operasi hitung campuran:
Contoh 1: 1000 – 500 + 600 = 500 + 600 = 100
Contoh 2: 300 – 50 x 45 = 300 – (2.250) = -1.950
Contoh 3: 400 : 200 x 4 = 800     : dan x setara, jadi dikerjakan dari operasi hitung yang ada lebih dulu.
Contoh 4: 125 + -150 : 15 – 130 = 125 + (-10) – 130 = -15
Perpangkatan dan Akar
Perpangkatan adalah perkalian bilangan yang sama sebanyak dua kali.
Contoh:  = 2 x 2 = 4
       = 4 x 4 = 16
      11² = 11 x 11 = 121
Akar adalah hasil dari suatu perpangkatan.
Contoh: 
Cara mencari akar dari suatu bilangan sederhana:
  • Ambil angka terdepan dari bilangan akar yang dicari
  • Cari perkalian dua bilangan yang sama atau mendekati angka pertama bilangan akar yang dicari.
  • Kurangi angka pertama akar tersebut dengan hasil kuadrat angka yang dihasilkan dari langkah sebelumnya.
  • Jumlahkan angka yang didapat dari langkah kedua dan letakkan sejajar dengan hasil pengurangan di langkah sebelumnya.
  • Cari perkalian yang memenuhi penjumlahan bilangan di langkah sebelumnya dengan mengisi …. X …. Dengan angka yang sama dan hasilnya angka hasil pengurangan di langkah ketiga.
  • Simpang angka yang memenuhi dua titik-titik itu adalah angka kedua dari hasil.
Contoh : 
Satuan Ukuran
Satuan Jarak
satuan jarak
Contoh 1:    Merubah 1500 km ke dalam m
              karena jarak km ke m adalah dua tangga, maka dikali 100
      = 1500 x 100 = 150.000 m
      Contoh 2:    Merubah 520 mm ke dalam dam
                    Karena jarak mm ke dam adalah tiga tangga, maka dibagi 1000
                    = 520 : 1000 = 0,520 atau 0,52 dam
Satuan Kecepatan
Kecepatan = misal jarak dinyatakan dengan kilometer (km)
Waktu = kecepatan 
Jarak = kecepatan x waktu
Contoh: Menghitung kecepatan sepeda motor yang menempuh jarak 160 km selama 4 jam.
=jarak x waktu= 40 km/jam
Satuan Waktu
mengukuran waktu ada dua, menggunakan notasi 12 jam atau notasi 24 jam.
1 jam setara dengan 60 menit.
1 menit setara dengan 60 detik.
1 jam setara dengan 3.600 detik.
Contoh 1: Mengubah 1 jam 20 menit ke dalam detik.
      = 60 detik x 80 menit = 4800 detik
Contoh 2: Mengubah 2500 detik ke menit.
      = 41, 66 menit
Contoh 3: Mengubah 6000 detik ke jam.
      = 1,66 jam.
Sudut
Sudut lancip < 90°
Sudut tumpul > 90° dan < 180°
Sudut siku-siku = 90°
sudut reflek = 180°< … <360°
Bangun Datar
Persegi
Bangun datar berbentuk bujur sangkar dengan ukuran keempat sisi yang sama.
Rumus luas persegi: L = sisi x sisi
Rumus keliling persegi: 4 x sisi
Persegi panjang
Bangun datar yang memiliki dua sisi sejajar dan sama panjang.
Rumus luas persegi panjang: L = panjang x lebar
Rumus keliling persegi panjang: K = 2 x (panjang + lebar)
Jajar genjang
Bangun datar yang memiliki dua pasang sisi yang sejajar dan sama serta dua sudut tumpul dan dua sudut lancip.
Rumus luas jajar genjang: alas x tinggi
Rumus keliling jajar genjang: (2 x alas) + (2 x tinggi)
Belah ketupat
Bangun datar yang memiliki empat sisi dan titik sudut, dua pasang sudut sama besar dan diagonal berpotongan tegak lurus.
Rumus luas belah ketupat: L = ½ x diagonal1 x diagonal2
Rumus keliling belah ketupat: K = 4 x sisi
Trapesium
Bangun yang memiliki sepasang sisi sejajar tapi tidak sama panjang dan sudut di antara sisi sejajar besarnya 180°.      
Rumus luas trapesium: ½ x (sisi AB + sisi DC) x tinggi
Rumus keliling trapesium: keliling = jumlah seluruh sisi
Layang-Layang
Bangun yang memiliki empat sisi, dimana dua pasang sisinya sama panjang dan ada dua sudut yang besarnya sama.
Rumus luas layang-layang: L = ½ x diagonal 1 x diagonal 2
Rumus keliling lingkaran: k = 2 x (sisi a + sisi b)  
Lingkaran
Bangun datar yang memiliki satu sisi dan memiliki simetri putar tak terhingga.
Rumus luas lingkaran: L = π x 
Rumus keliling belah ketupat: K = 2 π r
Segitiga
Bangun yang memiliki tiga sisi dan memiliki tiga sudut.
Rumus luas segitiga: ½ alas x tinggi
Rumus keliling segitiga: 3 x sisi

No comments:

Post a Comment

Pengertian Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem

Pengertian Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem Individu, populasi, komunitas, dan ekosistem adalah unsur unsur yang tak b...